Monday, December 31, 2007

Setahun Itu Tak Lama

SETAHUN silam di hari yang sama, ia menyaksikan di televisi paranormal bicara soal kehidupan 360 hari ke depan. Pada hari yang sama dan di televisi yang sama, puluhan artis dan orang-orang yang mengaku artis serta yang ngebet dianggap artis, dari yang paling picisan sampai karatan, cuap-cuap tentang harapan masa depan.


Friday, December 28, 2007

Bertaruh Nyawa Menjaga Hutan

KARTU bridge warna biru itu tak sempat dirapikan. Lembar-lembarnya berserakan tak beraturan. Umar Saleh (34) bersusah payah menyusunnya. Tapi, kantuk yang mendera membuat tangannya seperti kehilangan tenaga. Ia terkulai dengan wajah tengkurap di atas lembaran kartu permainan logika yang sudah lusuh itu. Sayup-sayup suara dengkuran terdengar dari mulutnya. Berpacu dengan bisingnya knalpot dan mesin kendaraan yang melintas hanya beberapa meter saja tempatnya terlelap.


Mereka Pamit Setelah Digigit

SARI Rahma kini hanyalah sebuah nama yang jadi kenangan tak terlupakan bagi keluarga Salbi dan Siti Lazima. Bocah perempuan berusia 12 tahun itu tak lagi muncul di tengah-tengah kehidupan mereka. Tak ada lagi kelucuan dan kelincahan Sari yang biasa mewarnai hari-hari keluarga Salbi. Hilang pula kenakalan khas anak-anak yang selama ini menghadirkan derai tawa.


Monday, December 24, 2007

20/11/2006 (Kelahiran)


HARI baru saja berganti. Pukul 24.10, sepi membekap kawasan Simpang Jam, titik lalu lintas terpadat di Batam. Dari sebuah kamar di lantai dua Rumah Sakit Awal Bros, seorang suster berseragam merah berkata kepada rekan kerjanya, yang mengenakan seragam putih, ‘’Kalau jam segini, Batam sudah mati,’’ ujarnya. ‘’Kita saja yang masih hidup,’’ temannya menjawab.


Hamer D-17

HAUR Mekar adalah sebuah perkampungan padat di Bandung. Ia berada persis di seberang kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur. Kampung itu, kini dibelakangi oleh Monumen Perjuangan Jawa Barat, yang kokoh dan besar.

Oleh puluhan ribu penghuninya, Haur Mekar biasa disingkat Hamer. lokasinya sangat strategis. Ia berada tak jauh dari Dago, bisa ditempuh dengan jalan kaki di bawah rindangnya pohon Jalan Hasanudin di samping Unpad. Gedung sate dan Lapangan Gasibu, ikon utama Kota Bandung, hanya berjarak 500 meter saja. Posisinya simetris dengan Monumen Perjuangan Jawa Barat.


Wednesday, December 12, 2007

Cerita TKI, Derita Tiada Henti



Persoalan hukum yang dihadapi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengadu nasib di Malaysia masih terus terjadi. Sebagian dari mereka terbelit kasus kriminal dan harus mendekam di penjara. Sebagian lagi diperlakukan tak manusiawi oleh majikan: disiksa dan tak digaji belasan tahun. Perhatian pemerintah masih minim.


Meski sedang dibalut musim penghujan, Jumat pagi pekan lalu, cuaca cerah menggantung di langit Kota Johor. Di ujung tikungan Jalan Ayer Molek, di depan pagar sebuah rumah yang disulap jadi kantor, sekitar 600 manusia berjejal menunggu kesempatan masuk ke halaman berpagar besi yang dikawal seorang petugas berpewarakan tinggi bertampang India.



Yang Risau Setelah Bercampur

Ratusan perempuan Indonesia di Batam rela jadi istri simpanan orang Singapura, meski posisi mereka lemah di depan hukum. Anak-anak mereka terancam kehilangan kewarganegaraan.

’’Cuma tahu sama teri aja, Mbak?’’ tanya pemilik sebuah warung kelontong di Tiban Indah kepada Hesti, suatu pagi akhir Juli lalu. ’’Iya, habis abang ku udah sebulan tak datang. Tak ada kabar,’’ kata Hesti. ’’Ditelepon dong, biar ke sini,’’ si pemilik warung menukas. ’’Iya, ntar aja,’’ jawab Hesti sambil melempar selembar uang lima ribuan dan berlalu dari warung itu.



Menengok Bengkulu Usai Gempa Mengguncang



Sebuah truk warna hijau merayap pelan di jalan Desa Lubuk Lesung, Kecamatan Lais, Bengkulu Utara, Senin (24/9) siang. Kaki Yanto, sang sopir, belum penuh menginjak pedal rem, meski aba-aba segera berhenti sudah disampaikan kendaraan pemandu yang berada tepat di depan truk Hino yang dikemudikannya.


Memandang Singkarak dari Singgalang



Pagi turun di puncak Singgalang. Matahari muncul dari balik punggung gunung. Tebalnya kabut, membuat cahayanya jadi temaram. Belasan manusia berjalan beriringan di tepi jalan desa. Topi kupluk dari bahan wol terpasang di kepala kaum lelaki. Kain sarung bergelayut di pundak mereka.