Tuesday, March 23, 2010

Redupnya Kilau Pulau Sambu

MENGENANG masa lalu bagi Safitri adalah beban yang berat, walau sederet peristiwa indah terekam jelas dalam ingatannya. ‘’Sedih rasanya kalau ingat zaman dulu. Semuanya indah. Rasanya ingin kembali, tapi kan nggak mungkin,’’ katanya. ‘’Saking bahagianya tinggal di sini, dulu saya sampai nggak ingin keluar dari Sambu,’’ ujarnya.


Wednesday, March 10, 2010

Teladan Buya Syafii

''Banyak orang bilang Anda orang yang sederhana.''
''Ah, ndak juga. Saya menikmati hidup juga.''
''Menikmati kemewahan juga?''
''Ya, istri saya kan pintar masak. Sesekali kami makan yang enak-enak juga.''


Tuesday, March 9, 2010

Nasib Kasus Dana Bansos

HARAPAN terakhir membuka seterang-terangnya dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Kota Batam kini hanya tersisa di Kejaksaan Negeri Batam. Kepala Kejaksaan Batam Tatang Sutarna berjanji akan menuntaskan kasus tersebut, dan menyeret orang-orang yang terlibat ke proses hukum. Jangan sampai kasus Dana Bansos punya nasib yang sama dengan kasus bagi-bagi upah pungut di Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam, yang mandek tak jelas muaranya. Jika ditelisik lebih jauh, kasus upah pungut dan kasus Dana Bansos melibatkan nama yang sama, orang kuat yang punya akses langsung ke sumber-sumber dana di Kota Batam, dan tentu saja bagian dari kekuasaan.


Thursday, March 4, 2010

Wiji Thukul

 TIBA-tiba teringat Wiji Thukul, penyair dan aktivis buruh asal Solo yang hilang diculik karena sajak-sajaknya meresahkan penguasa. Sajak-sajak Wiji Thukul masih amat relevan dengan situasi saat ini: pemimpin yang mengaku bertanggung jawab, tapi buang badan ketika kerja anak buahnya ada yang mempermasalahkan; mengaku idealis, tapi kebenaran yang dipegangnya gampang goyah karena lobi dan bujuk rayu, pikirannya mudah disetir orang lain; pintar beretorika soal kepemimpinan yang baik, tapi buruk dalam memimpin; sok tegas, tapi sesungguhnya tak bisa menyembunyikan wajah ragu-ragu dan ambigu; menyebut diri ksatria, tapi takut mengambil risiko.